Jumat, 15 Juli 2016

Kasus Mahasiswa Bunuh Diri?


Saat sedang menyapu lantai di lantai dua tempat kos wisma jingga, ibu Rohimah melihat jendela kamar Yoga sedikit terbuka, penasaran ia kemudian melihat ke dalam. Di dalam ia kaget melihat Yoga tampak terbaring tertelungkup dekat lemari. Penjaga kos segera di hubungi, kemudian pintu kamar di buka dengan kunci serep.  Di dalam terlihat Yoga ternyata telah tewas tercekik dengan tali tambang yang di ikatkan ke kusen jendela dan gantungan lemari. Kamar korban dalam keadaan berantakan, namun setelah di cek tidak ada barang-barang yang hilang. Korban ditemukan dengan lidah terjulur dan ada kotoran ciri khas orang yang mati bunuh diri.  Beberapa hari sebelum kejadian ibunya sempat datang berkunjung.  Dan korban sempat mengeluhkan sakit kepalanya kepada teman kosnya.

Polisi segera di hubungi...

Kamis, 14 Juli 2016

Misteri Mayat Di Danau Kampus




Seorang mahasiswa fauzi 19 tahun menemukan mayat mengambang di danau kampus terkenal di jakarta. Saat dilihat di pinggiran danau wajah dan tangan kanan korban terlihat menyembul keluar dari dalam air. Polisi segera di hubungi dan beberapa saat kemudian mayat diangkat dari danau tersebut.
Mayat dalam keadaan kaku dan membengkak, mayat saat itu mengenakan sweater hoody dengan lambang kecil logo kampusnya, mengenakan kaos warna merah di dalamnya, kaos dalam merk raider. Mengenakan celana panjang bahan dengan banyak saku, bersepatu kets, mengenakan tas gemblok dengan berisi batu-batu konblok dan batu ventilasi. Selain batu terdapat juga payung dan sapu tangan di dalam tas. Tidak ditemukan identitas di saku celana.
Ada memar di wajah, dekat telingga dan di dada korban. Namun polisi belum dapat memastikan apakah itu luka bekas penganiayaan atau akibat livor mortis.
Polisi masih mendalami apakah korban di bunuh dengan cara ditenggelamkan dengan tas berisi batu-batu. Atau korban sengaja bunuh diri dengan cara menenggelamkan diri di danau dengan mengunakan tas berisi batu-batu.

Pelaku Pembunuh Mahasiswi Dalam Toilet Kampus tertangkap




Leo, pekerja kebersihan kampus, mencekik leher Yulia di toilet lantai lima Gedung Pascasarjana Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada 29 April lalu, sekitar pukul 06.00. Pelaku membunuh karena membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan anaknya.

Saat rekonstruksi, Leo memeragakan adegan pembunuhan itu persis seperti yang ia lakukan sebelumnya, dari saat datang, membuntuti Yulia, hingga mencekik korban dan memasukkannya ke dalam toilet, kemudian mengunci pintu dari luar. "Saat itu, ia melakukan tindakan spontan. Tidak ada rencana sebelumnya," kata dia.



Saat kejadian, kampus memang sepi, memang hanya ada mereka berdua dan leo membunuh korban hanya dengan tangan kosong. Fakta  ini didukung oleh tubuh pelaku lebih besar dan kekar, sedangkan korban bertubuh lebih kecil sehingga tidak kuat untuk memberontak.

Selasa, 12 Juli 2016

Sms Misterius Dari HP Mayat Dalam Toilet Kampus




Lina, kakak sepupu Yulia mayat yang di temukan di toilet kampus, sempat menghubungi nomor ponsel adiknya dengan panggilan telepon dan SMS.

Meski dibalas, Lina merasa curiga, SMS yang diketik bukanlah dari Yulia. Karena, logat yang terlihat dari gaya bahasa SMS tersebut berbeda.

Ini isi percakapan SMS Lina dengan Yulia.

"Yul, lagi dimana? mba Rina nyariin dari td malam," tulis Lina.

"Maaf kak, td malam engak pamit, aku d rmh temen, sekali lagi Yulia minta maaf ," demikian balasan SMS via nomor ponsel Yulia.

"Ya sudah, skrg Yulia telp Mama Yulia dulu. Dia khawatir tuh,"

"Udah kak, ini LG smsan sama Mama,"

Lina melakukan kontak via SMS ini pada Selasa, 29 April pukul 08.53 WIB.

Indentitas Mayat Dalam Toilet Kampus Terungkap



Identitas mayat perempuan yang berada di toilet lantai 5 Fakultas MIPA, terungkap. Mayat membusuk dalam toilet kampus tersebut adalah mahasiswi di kampus itu. 

"Dari identifikasi, korban bernama Yulia," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kombes Pol Adit. 

Polisi belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Korban yang berasal dari Batam, Kepulauan Riau itu kemudian dibawa ke RS Polri untuk di outopsi. 

Informasi yang berhasil saya kumpulkan Yulia dikabarkan hilang, beberapa hari lalu melalui postingan media sosial maupun pihak keluarga. Baru kemudian ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di toilet kampus.

Apa yang terjadi pada Yulia sebelum ditemukan tewas di dalam toilet kampusnya? 

Senin, 11 Juli 2016

Mayat Wanita Dalam Toilet Kampus.





Mayat wanita ditemukan di kamar mandi Gedung S2 dan S3 FMIPA. Mayat ditemukan dalam kondisi membusuk. Mayat ditemukan tergeletak dengan posisi kepala dekat wc, sementara kedua kaki mengarah ke arah pintu, tangan mayat terlihat kaku seperti sedang mencengkram.  Mayat itu ditemukan mengenakan pakaian hitam dengan bintik-bintik putih, mengenakan celana jeans warna hitam, bersepatu dan berkerudung warna putih. Di tutup wc ditemukan tas gemblok warna kuning terang, dan ditemukan beberapa botol di dekat korban. Saat ditemukan pintu toilet dalam keadaan terkunci hingga harus di dobrak.

Penemuan itu bermula saat satpam kampus curiga akan bau menyengat, Senin pagi.

Saat itu, satpam tersebut mencoba cari asal bau menyengat tersebut. Setelah beberapa saat kemudian ditemukan asal bau tersebut berasal dari kamar mandi yang terletak di lantai lima.

Tidak ada handphone dan kartu identitas di temukan di sekitar korban.
"Ada bekas jeratan di leher korban. " ucap kombes polisi Adit di TKP.

Di dekat kamar mandi sebenarnya terdapat CCTV,  namun sayang CCTV tersebut dalam keadaan tidak berfungsi.


Kemana Korban Dengan Alat-alat Mandi Di Dalam Tas?




Pertanyaannya jika korban bukan pendaki, maka kemungkinan korban adalah warga sekitar yang ingin pergi mandi, sesuai fakta ditemukannya tas berisi alat mandi di lokasi dimana korban ditemukan tewas. Untuk menyelidiki hal ini saya bertanya pada pendaki dimana di dekat Gunung Andong yang terdapat sumber air. Pendaki tersebut menjelaskan seperti di bawah ini :

Dari basecamp,  kami terus mengunjungi wisata air terjun, sebelum menuju gapura, memang terdapat papan penunjuk arah ke air terjun dan puncak. Dari warga diketahui bahwa jalan ke arah air terjun tersebut masih diperbaiki, jalan tersebut biasa di lalui mobil. Akhirnya kami, mengunjungi Air Terjun Sekar Langit yang berada kurang lebih 20-30 menit perjalanan dari basecamp Gunung Andong.


     Air Terjun Sekar Langit, terletak di desa Telogorejo,Grabag, Magelang. Sekar Langit dalam bahasa jawa, sekar berarti bunga, dan langit berarti langit, maka jika diterjemahkan berarti bunga yang turun dari langit.  Air terjun Sekar Langit berasal dari Gunung Telomoyo, gunung yang membatasi antara kota Salatiga dan kota Magelang di Jawa Tengah. Air Terjun ini memiliki ketinggian sekitar 30 meter dan aliran airnya nanti akan mengalir ke arah barat menuju ke aliran sungai Elo dan selanjutnya bermuara di laut selatan Jawa.


     Untuk masuk ke wisata Air Terjun Sekar Langit, retribusi yang dikenakan sebesar 4,5 ribu, untuk parkir motornya 2 ribu. Dari parkiran menuju air terjun berjalan kurang lebih 15 menit. Disepanjang jalanan menuju air terjun, banyak terdapat pohon bambu.

Demikianlah penuturan tentang sumber mata air yang berada di dekat Gunung Andong. Gunung Andong sendiri tidak memiliki sumber air yang cukup untuk mandi atau rekreasi air.  Di Andong hanya terdapat sedikit air yang disalurkan melalui pipa-pipa kecil sebagai gambar berikut :




Apakah ke air terjun Sekar Langit korban yang ditemukan di lereng Gunung Andong sedang menuju saat itu membawa tas berisi alat mandi?

Mayat di Lereng Gunung Andong Bukan Pendaki.




Mayat perempuan yang ditemukan dengan tubuh dan kepala terpisah di lereng GunungAndong masih menjadi misteri.

Hingga, Selasa (6/10/2015),Polres  Magelang masih berusaha menemukan identitas dan menyelidiki penyebab kematian korban.

“Kami masih belum menemukan identitas korban. Karena, saat ditemukan tidak ada petunjuk di lokasi berupa ponsel, dompet, dan surat-surat lainnya,” kata Kasat Reskrim Polres Magelang, AKP Ignatius Rendi, saat ditemui di kantornya.

Kepolisian telah berusaha mengungkap identitas korban.

Dengan cara mengecek satu per satu buku tamu yang ada di beberapa basecamp pendakian Gunung Andong. Namun belum menemukan hasil.

Dia juga menyebut korban kemungkinan bukan seorang pendaki karena dari pakaian yang dikenakan yakni batik lurik, serta tas dan peralatan mandi tersebut, bukan mencerminkan seorang pendaki.

Hanya saja, untuk memastikan Rendi masih terus melakukan pemeriksaan.

Selain tidak ditemukan banyak petunjuk, kondisi mayat sudah rusak sehingga sulit dikenali dan tidak ada kartu identitas apapun yang ditemukan di sekitar korban.

Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil autopsi jenazah yang dilakukan oleh tim dokter RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Hasil autopsi itu diharapkan menjadi petunjuk identitasnya termasuk penyebab kematiannya wanita misterius di lereng gunung Andong tersebut.

Jika bukan pendaki lalu siapa wanita tanpa kelapa yang di temukan di lereng andong ini?  Kemungkinannya banyak, bisa warga sekitar yang mau mandi karena di temukan alat mandi di dekat korban. Atau bisa siapa saja. Semoga identitas wanita misterius dengan kepala terpisah ini bisa cepat terungkap.

Keterangan Said Dan Busro Serta Rendi




Saya terus mengumpulkan keterangan dari saksi dan meminta keterangan polisi guna melengkapi rincian misteri kematian mayat wanita di lereng gunung Andong.
Menurut Said warga Dusun Kembangan, Desa Ngasinan, Kecamatan Grabag,Magelang, menjelaskan bahwa sebelum di temukan oleh warga, mayat yang berada kurang lebih satu kilo meter dari pemukiman warga dusun dan berada tak jauh dari jalur pendakian Gunung Andong tersebut telah menebarkan bau menyengat. “Setelah di temukan sumber bau itu, dan ternyata mayat yang kepalanya terpisah, warga langsung melaporkan ke kepala Dusun dan diteruskan ke Polsek Grabag, “ jelasnya.

“Keadaanya sangat mengenaskan, kepala korban terpisah tak jauh dari badannya, dan kelihatan sudah membusuk, “ kata Said.

Sementara Kapolsek Grabag AKP Busro, usai olah tempat kejadian perkara mengungkapkan, mayat berjenis kelamin perempuan dengan tinggi badan 160 centimeter, masih mengenakan baju lengan panjang berwarna biru dengan garis merah, serta bercelana jeans warna biru. “Kepala terpisah dari jasadnya kurang lebih dua meter, “ungkapnya.

“Kurang lebih korban berumur 25 Tahun. Kepala di ketahui berambut panjang, namun wajah sudah membusuk dan sulit untuk di kenali, “jelas Busro.

Selain itu, lanjut Busro, tidak jauh dari mayat di temukan juga sebuah tas wanita cangklong berwarna coklat yang berisi pakaian dan beberapa alat kosmetik. “Dimungkinkan korban adalah salah satu pendaki Gunung Andong, “ terangnya.

“Diperkirakan korban meninggal  sudah sepuluh hari. Melihat kondisi yang seperti itu dugaan sementara adalah korban pembunuhan, “ tegas Busro.

Kasus penemuan mayat wanita misterius di gunung Andong ini masih diselidiki Polsek Grabag dan Polres Magelang

"Kalau dilihat dari pakaiannya dan perlengkapan, kami menduga korban bukan pendaki," lanjut Rendi.

Minggu, 10 Juli 2016

Ada Jurang Di Gunung Andong




Untuk mengetahui bahaya yang ada di gunung Andong kita dengarkan penuturan salah seorang pedaki yang tidak mau dituliskan namanya.

Sebagai kiblat pendaki gemes masa kini, gak heran kalau Gunung Andong menjadi primadona baru di wilayah Jawa Tengah. Gak jarang juga orang-orang Ibu Kota mendatanginya demi foto narsis ala-ala kayak gue. Tapi untungnya, sebagai pengangguran baru, gue bisa dateng ke Gunung Andong di weekdays dan.... Alhmadulilah sepi!


Paling cuma sedikit bocah-bocah nanggung yang biasa disebut sebagai chabey dan terong yang muncul. Tapi kaki mereka cepet-cepet.


Tapi kata temen gue, emang kalau siang-siang mendekati sore, biasanya jarang yang mendaki Gunung Andong. Biasanya pendakian dilakukan pada saat tengah malem atau pagi buta menjelang matahari terbit.


Okay lanjut ngomongin jalur pendakian, habis keluar dari hutan pinus, nanti ketemu sama bendera partai yang berlambang kepala banteng. Nanjak terus aja sampai ke pos bebatuan sebelum puncak. Jangan takut nyasar, banyak banget tanda arah menuju puncak, lagipula jalanannya juga gak ada pilihan lain selain nanjak gak ada ampun. Capek banget deh, sumpah!


Dilanjut nanjak terus aja, akan sampe puncak makam. Tapi hati-hati, soalnya setelah bebatuan tracknya jadi lumayan terjal dan ada jurang menganga tepat di sebelah kiri kamu. Kalau jatuh ya...

Ketika penulis bertanya apa pernah ada pendaki yang tewas jatuh dari jurang? Pendaki ini menjawab tidak tahu.

Kemungkinan mayat wanita tanpa kepala yang di temukan di lereng gunung Andong adalah pendaki yang tewas terjatuh saat pendakian selalu ada?  Namun jika ia tewas karena terjatuh kemana teman-teman timnya? Kenapa tidak ada laporan pendaki yang hilang di polisi? Apa mungkin wanita yang di temukan tewas itu mendaki seorang diri?  Rasanya sulit di percaya seorang wanita mendaki seorang diri meskipun gunung Andong terkenal ramai pendaki.

Kasus Yang Mirip



Penemuan mayat perempuan tanpa kepala yang ditemukan warga di saluran anak irigasi waduk Wadaslintang Desa Seliling Kecamatan Alian Jumat akhir pekan lalu, masih menjadi misteri. Hingga saat ini atau empat hari setelah penemuan mayat tanpa kepala ini, polisi belum juga berhasil mengungkapnya.

Kapolres Kebumen AKBP Alpen SIK SH MH melalui Kasatreskrim Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto memberikan keterangan bahwa pihaknya masih berupaya keras memecahkan kasus misteri tersebut. Diantaranya dengan melakukan penyisiran di lokasi serta menggumpulkan informasi sebanyak-banyaknya baik dari saksi bahkan dari warga sekitar juga

Dari pengumpulan informasi itu satu hal yang menonjol, soal keberadaan pria warga Kecamatan Poncowarno berinisial TN (47). AKP Willy menerangkan, munculnya nama TN berdasarkan keterangan warga. Awalnya, kata AKP Willy, TN berulangkali terlihat di TKP. Informasi dari warga, TN selalu menanyakan soal penemuan mayat perempuan tanpa kepala yang ditemukan di Desa Seliling. Dari penyelidikan diketahui, TN adalah seorang residivis yang sudah keluar masuk penjara. "Akhirnya kami putuskan untuk mencari TN guna dimintai keterangan," ujarnya.

Pada saat akan ditemui polisi TN melarikan diri, walaupun TN belum tentu sebagai tersangka pelaku pembunuhan tapi kemungkinan itu perlu diselidiki.

Sama seperti pada kasus penemuan mayat tanpa kepala di lereng gunung Andong, polisi tampaknya menerapkan metode penyelidikan yang sama yakni mengumpulkan sebanyak mungkin saksi untuk di mintai keterangan. Namun berbeda sedikit dengan kasus kebumen, kasus mayat tanpa kepala di lereng gunung Andong ini masih sangat gelap untuk di ungkap polisi,  apakah polisi akan berhasil mengungkap misteri kematian di gunung Andong ini?

Keadaan Basecamp Gunung Andong





Untuk mendapatkan gambaran tentang basecamp gunung Andong, kita simak penuturan salah seorang pendaki yang membagi pengalamannya.
2 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor dari ungaran, akhirnya sampai juga di basecamp gunung andong. Kami ber-delapan, dengan 4 orang cewek dan 4 orang cowok, jumlah kami seimbang, kami berangkat dengan total 4 motor. Terdapat lahan parkir yaitu di halaman basecamp, seperti layaknya basecamp gunung-gunung lain yang menyediakan tempat untuk beristirahat dan ada toilet yang memfasilitasi para penggiat alam yang akan naik gunung andong tersebut.



Sesampainya di basecamp, kami takjub karena banyak sekali yang sudah sampai duluan, jumlah orang yang akan melakukan pendakian di luar perkiraan kami, dari anak-anak sampai orang tua bersiap untuk melakukan pendakian. mungkin ini dikarenakan jalur pendakian yang aman dan tidak menempuh banyak waktu untuk sampai ke puncak.


Gunung Andong Terkenal Sebagai Lokasi Untuk Pendaki Pemula



Butuh waktu dua jam untuk bisa mencapai puncak Gunung Andong di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Gunung berketinggian 1.726 mdpl itu menawarkan sejuta pesona, tidak kalah menarik dengan gunung-gunung eksotis di tanah Jawa lainnya seperti Gunung Merbabu, Gunung Merapi, ataupun Gunung Slamet.
Meski tergolong berketinggian rendah, Gunung Andong sangat cocok bagi pemula. 

Tiap akhir pekan, Gunung Andong sangat ramai dikunjungi para pendaki dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. Gunung ini pun tergolong unik, karena bisa dinikmati oleh semua kalangan, muda-mudi, anak-anak, dan bahkan orang berusia senja bisa sanggup menaiki puncak gunung itu.
Dari puncak gunung, Anda bisa menikmati panorama alam Kota Salatiga dan Kabupaten Magelang. Gunung-gunung lain yang menjulang tinggi di sekitarnya seolah jadi pembatas bagi mata untuk melihat pemandangan di atas ketinggian. Gunung Merbabu dan Gunung Merapi menjadi pembatas jelas di arah sang fajar terbit. Pun dari arah barat, gunung kembar, Sindoro dan Sumbing menjadi batas penglihatan. 

Cukup jauh memang jaraknya, tetapi gunung-gunung itu tampak jelas di hadapan mata.
Keindahan semakin nyata ketika sang lazuardi tampak di depan mata. Lalu fajar tiba dan sang mentari lahir dari cakrawala. Sudah banyak orang orang yang pernah singgah di atas puncak demi menunggu sang mentari lahir. Tepat pukul 06.00 WIB, matahari menampakkan sinarnya.
Awan yang berada persis di sisi gunung menambah kecantikan alam Andong. Setelah puas mengabadikan foto, para pendaki pun tampak riang berfoto selfie. Cara unik berkirim foto ke orang tersayang yang bisa ditiru dari beberapa pendaki ini adalah dengan menulis pesan di selembar kertas. Lalu berfoto bersama kertas tersebut.

"Andong memberi pengalaman unik bagiku," kata Bayu Ren Warin (25), pelancong asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, usai mendaki Minggu (5/4).

Jadi karena terkenal sebagai Gunung untuk pendaki pemula maka bisa saja mayat wanita tanpa kepala yang ditemukan di Gunung Andong adalah pendaki pemula yang mengalami kecelakaan jatuh saat pendakian. Bagaimana pendapatmu? Tulis di komentar ...

Penyebab Putusnya Kepala Pada Mayat

Penemuan mayat pendaki wanita tanpa kepala di lereng Gunung Andong mungkin membuat banyak spekulasi bahwa korban di bunuh, dengan cara di penggal kepalanya. Padahal pada kasus penemuan mayat tanpa kepala hal tersebut bisa disebabkan banyak hal bukan hanya pembunuhan.

Tidak semua mayat yang ditemukan dalam keadaan kepala terpisah menunjukan bahwa mayat itu adalah korban pembunuhan.

Seperti keterangan yang diberikan polisi kepada saya. Bahwa kepala pada mayat yang ditemukan terpisah dengan tubuhnya bisa disebabkan beberbagai hal.

Selengkapnya sebagai berikut :

Berdasarkan referensi dari Tim SAR, Jhon menjelaskan, kebanyakan mayat di laut memang terlepas bagian kepalanya. Terlebih, kepala hanya terikat pada tulang servical yang rawan terlepas.

"Dan untuk mata kalau kalau sudah membusuk akan terlepas jadi bisa dimakan ikan hingga kepalanya habis," tandasnya.

Pada kasus penemuan mayat dengan kepala terpisah hal itu bisa terjadi akibat jatuh dari ketinggian atau sudah lama membusuk kemudian bagian kepala di makan dan di bawa hewan liar. Walaupun begitu kemungkinan korban di bunuh kemudian di penggal kepalanya tetap saja ada. Kepastiannya masih menunggu penyelidikan polisi...




Kasus Mayat Pendaki Yang Belum Terpecahkan



Warga Lereng Gunung Andong, Dusun Kembangan, Desa Ngasinan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah digegerkan dengan penemuan mayat wanita tanpa kepala.

Penemuan ini bermula saat saksi Sabit 55 tahun, rincian : sebagian menyebutkan berusia 45 tahun, warga setempat sedang mencari rumput berjarak satu setengah kilometer dari permukiman warga, Minggu (4/10) sekira pukul 20.30 WIB. Rincian tambahan :

petani setempat yang sedang mencari rumput di areal semak belukar di Petak 26I Resor Pemangku Hutan (RPH) Pagergunung, PKPH Ambarawa, KPH Kedu Utara.

"Saya sedang cari rumput, buat ngasih makan ternak di rumah, eh lha kok ada tubuh tanpa kepala. Saya kaget," ungkapnya Senin (5/10). Rincian tambahan : 
Dia lantas melaporkan ke kepala dusun, kemudian dilanjut laporan ke polisi. Petugas Polsek Grabag lantas menuju ke TKP, serta petugas Inafis Polres Magelang melakukan identifikasi. 

Rincian tambahan : korban ditemukan sekitar 8,6 meter dari jalan setapak. Lokasi tersebut berada di ketinggian sekitar 1000 meter dari permukaan laut (mdpl) atau sekitar satu kilometer dari puncak Gunung Andong.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, wanita yang ditemukan tewas berumur sekitar 25 tahun, rincian tambahan : tinggi badan sekitar 160 sentimeter, berambut panjang dan mengenakan baju biru bergaris merah. Di sekitar tempat kejadian, seminggu yang lalu warga juga menemukan tas berisi pakaian ganti beserta peralatan kecantikan. 
Rincian tambahan : Korban diketahui menggunakan baju motif lurik warna biru merah abu–abu, mengenakan celana panjang jeans warna biru, celana dalam warna merah muda, bra motif bunga warna ungu, memakai kaos tangan bergaris warna biru. 

Kapolsek Grabag AKP Busro saat dikonfirmasi mengatakan bahwa mayat tanpa identitas tersebut, diduga pendaki Gunung Andong yang jadi korban pembunuhan. Rincian tambahan :
"Sampai saat ini, kami belum tahu siapa mayat perempuan itu, tidak ada identitas apa pun yang bisa menjadi petunjuk, seperti KTP, perhiasan, atau tato di tubuh juga tidak ada. Jasad korban juga sudah buruk," kata Rendi di Mapolres Magelang, Selasa (6/10/2015)

Menurut hasil pemeriksaan sementara, korban meninggal sudah sepuluh hari lebih sehingga kondisi jasad sulit dikenali.

"Jasad belum bisa kenali. Dugaan tewasnya korban sudah sekitar 10 hari lebih. Makanya langsung kita kirim ke RSUD Sardjito Yogyakarta untuk diidentifikasi. Dugaan sementara korban pembunuhan," terangnya.

Dengan bantuan warga, mayat wanita pendaki dengan tinggi badan sekitar 160 sentimeter, berambut panjang dan mengenakan baju biru bergaris merah itu dievakuasi menuruni Lereng Gunung Andong.
Rincian tambahan : Tidak jauh dari korban juga ditemukan tas wanita berwarna pink tua berisi tisu, pewangi dan beberapa peralatan mandi. 

Medan yang terjal membuat warga beserta tim SAR dan polisi baru berhasil mengevakuasi jasad korban Senin (5/10) dini hari tadi.

Saat ini, jenazah sudah ada di RSUP Sarjito Yogyakarta untuk keperluan autopsi. Kasus penemuan jasad wanita pendaki yang diduga korban pembunuhan ini sedang ditangani Polres Magelang. Rincian tambahan : polisi masih menunggu hasil autopsi.

Sejauh ini, polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap misteri mayat tersebut, antara lain, dengan memeriksa semua buku tamu yang ada di beberapa base camp pendakian Gunung Andong.  Rincian tambahan : basecamp gunung Andong terletak di dusun sawit, kecamatan ngablak, kabupaten magelang. Terdapat juga di puncak gunung Andong beberapa buah gubug yang dikelola warga sebagai warung, polisi juga bisa menanyakan kepada mereka, kemudian ada tempat penitipan helm dan juga motor yang mungkin juga bisa membantu penyelidikan polisi.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), korban ditemukan sekitar 8,6 meter dari jalan setapak dan di ketinggian sekitar 1.000 meter dari permukaan laut (mdpl) atau sekitar satu kilometer dari puncak Gunung Andong.
Kepala korban ditemukan sekitar 2,2 meter dari lokasi penemuan badan. Tinggi jasad sekitar 160 sentimeter dari ujung kaki sampai pangkal leher. Usia korban diperkirakan berkisar 25-30 tahun. Diduga perempuan itu meninggal 7-10 hari sebelum ditemukan   
Lokasi gunung andong yang ramai pendaki seharusnya membuat kasus kematian pendaki ini bisa segera di selesaikan.
Penyelidikan polisi masih mengarah pada pengumpulan saksi-saksi untuk menemukan identitas korban. Siapa mayat tanpa kepala yang di temukan warga di kaki gunung andong ini? Apakah mayat wanita tanpa kepala ini adalah korban pembunuhan?